tak ada rasa yang cukup menggambarkannya
atau hanya aku saja yang tak dapat melukiskannya dengan baik seperti aku melukiskan wajahnya yang lembut?
hanya saja rasa ini cukup dingin untuk disebut bernyawa
mati, kata yang tepat untuk menggambarkan betapa hampanya hatiku
seperti galaksi yang sunyi, itulah aku..
meski dalam hidup ini banyak titik titik yang bertebar menghias semesta
tapi aku merasa belum yakin sebelum aku menemukan pusat kehidupan..
dia,
aku merinduknya, tapi lebih dari itu aku membutuhkannya..
agar esok mentari bisa menyinari sudut hati dan membuat hari hari lebih berarti..
tak sperti orang bodoh yang terpekur diam bertanya, kapan rindu ini akan binasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar